Rabu, 10 Juni 2015

Makziat,dan Zina

“Iman itu akan bertambah dengan ketaatan hingga dapat
mencapai kesempurnaannya dan akan berkurang dengan
kemaksiatan hingga bisa hilang sama sekali, tak tersisa
sedikitpun.”
Meninggalkan sholat karena juhud (mengingkari
kewajibannya) adalah kafir mengeluarkan dari agama. Kami
tidak mengetahui adanya perselisihan tentang hal ini di
kalangan ulama Ahlus Sunnah.
Dirwayatkan bahwa Nabi bersabda  “Wahai sekalian orang-orang islam, takutlah kalian dari(melakukan) zina. Sungguh padanya ada enam ancaman; tiga dunian dan sisa 3 lainya diakherat. Yang didunia adalah hilangnya kharisma wajah, pendeknya umur dan kefakiran yang berkepanjangan. Adapun yang di akherat adalah kemurkaan Allah tabaraka wa ta ala, buruknya hisab, dan azad neraka .”
Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Qs An Nur ayat 24
Disebutkan pula barang siapa yang meletakkan tanganya pada seorang wanita disertai dengan syawat, pada hari kiamat akan datang dengan tangan terbelenggu di leher. Jika dia mencium maka kedua mulutnya akan tergadai di neraka.Jika dia berzina dengannya, pahanya akan berbicara dan bersaksi pada hari kiamat nanti. Ia berkata “Aku  telah berbuat sesuatu yang haram”. Maka Allah memendangnya dengan pandangan murka. Pandangan Allah mengenai orang itu dan ia mengikarinya. Ia mlah bertanya “Apa yang telah aku lakukan ?”Tiba-tiba bersaksi lidahnya berkata “ Aku telah mengucapkan kata-kata yang  haram “. Kedua tanganya bersaksi aku telah memegang sesuatu yang haram”.Kedua matanya bersaksi “Aku telah melhatyang telah diharam”.  Kakinya bersaksi “ Aku telah berjalan menuju kepada yang haram”. Kemaluanya berkata “ Aku telah melakukanya”.Malaikat penjaga berkata “Aku telah mendengarrya”. Yang satu lagi berkata” Aku telah melihatnya.”  Dan Akhirnya Allah  berfirman “ Adapun Aku telah mengetahui semua  dan menutupinya Selanjutnya  Allah melanjutkan firmannya “ Wahai para Malaikat-Ku, bawa orang itu dan timpakan kapadanya adzad- Ku. Aku sudah teramat murka ke pada seseorang yang tidak punya malu kepada-Ku
Orang –orang (musrik/ kafir) hidup tanpa memperdulikan bahwa  tindakan/ perbuatan yang bertujuan untuk menuruti/ memenuhi hawa nafsu hanya akan berakibat terbelengunya akal dengan rantai-rantai pemiikiran melalui perbudakan pemikiran untuk memenuhi hawa nafsu dengan perbuatan makziat yang berasal dari setan. Setiap orang pasti mengetahui perbedaan antara meletakan hawa nafsu dibelakang aqidah. Bagaimana perbuatan seseorang apabila meletakkan hawa nafsu di depan aqidahnya.
Ulama Ibnu Qoyyim berkata “Pertahankan bisikan yang berdetak agar tetap di hatimu,kalau tidak, hal itu akan menjadi buah pikiran. Bila telah berubah, pertahankanlah semampumu, agar ia tetap  berada dalam pikiranmu. Dan bila dia tidak mampu, ia akan menjadi nafsu birahi.
Kendalikan nafsu agar tetap tertundukan, dan jika tidak akan lahir rencana  buruk dalam bentuk kehendak. Jagalah kehendak itu, karena kalau tidak dijaga niscaya akan menjadi perbuatan makziat.

Kalau perbuatan makziat tidak bisa dicegah, ia akan menjenjadi temanmu sebagai suatu kebiasaan dan adalah sulit manusia meninggalkan suatu kebiasaan “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar