“Iman
itu akan bertambah dengan ketaatan hingga dapat
mencapai
kesempurnaannya dan akan berkurang dengan
kemaksiatan
hingga bisa hilang sama sekali, tak tersisa
sedikitpun.”
Meninggalkan
sholat karena juhud (mengingkari
kewajibannya)
adalah kafir mengeluarkan dari agama. Kami
tidak
mengetahui adanya perselisihan tentang hal ini di
kalangan ulama
Ahlus Sunnah.
Dirwayatkan
bahwa Nabi bersabda “Wahai sekalian
orang-orang islam, takutlah kalian dari(melakukan) zina. Sungguh padanya ada
enam ancaman; tiga dunian dan sisa 3 lainya diakherat. Yang didunia adalah hilangnya kharisma wajah, pendeknya umur dan kefakiran yang
berkepanjangan. Adapun yang di akherat adalah kemurkaan Allah tabaraka
wa ta ala, buruknya hisab, dan azad neraka .”
Pada hari
(ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa
yang telah mereka kerjakan. Qs An Nur ayat 24
Disebutkan pula
barang siapa yang meletakkan tanganya pada seorang wanita disertai dengan
syawat, pada hari kiamat akan datang dengan tangan terbelenggu di leher. Jika
dia mencium maka kedua mulutnya akan tergadai di neraka.Jika dia berzina
dengannya, pahanya akan berbicara dan bersaksi pada hari kiamat nanti. Ia
berkata “Aku telah berbuat sesuatu yang
haram”. Maka Allah memendangnya dengan pandangan murka. Pandangan Allah
mengenai orang itu dan ia mengikarinya. Ia mlah bertanya “Apa yang telah aku
lakukan ?”Tiba-tiba bersaksi lidahnya berkata “ Aku telah mengucapkan kata-kata
yang haram “. Kedua tanganya bersaksi
aku telah memegang sesuatu yang haram”.Kedua matanya bersaksi “Aku telah
melhatyang telah diharam”. Kakinya
bersaksi “ Aku telah berjalan menuju kepada yang haram”. Kemaluanya berkata “
Aku telah melakukanya”.Malaikat penjaga berkata “Aku telah mendengarrya”. Yang
satu lagi berkata” Aku telah melihatnya.”
Dan Akhirnya Allah berfirman “
Adapun Aku telah mengetahui semua dan
menutupinya Selanjutnya Allah
melanjutkan firmannya “ Wahai para Malaikat-Ku, bawa orang itu dan timpakan
kapadanya adzad- Ku. Aku sudah teramat murka ke pada seseorang yang tidak punya
malu kepada-Ku
Orang –orang
(musrik/ kafir) hidup tanpa memperdulikan bahwa
tindakan/ perbuatan yang bertujuan untuk menuruti/ memenuhi hawa nafsu
hanya akan berakibat terbelengunya akal dengan rantai-rantai pemiikiran melalui
perbudakan pemikiran untuk memenuhi hawa nafsu dengan perbuatan makziat yang
berasal dari setan. Setiap orang pasti mengetahui perbedaan antara meletakan
hawa nafsu dibelakang aqidah. Bagaimana perbuatan seseorang apabila meletakkan
hawa nafsu di depan aqidahnya.
Ulama Ibnu Qoyyim berkata “Pertahankan bisikan yang berdetak
agar tetap di hatimu,kalau tidak, hal itu akan menjadi buah pikiran. Bila telah
berubah, pertahankanlah semampumu, agar ia tetap berada dalam pikiranmu. Dan bila dia tidak
mampu, ia akan menjadi nafsu birahi.
Kendalikan nafsu agar tetap tertundukan, dan jika tidak akan
lahir rencana buruk dalam bentuk
kehendak. Jagalah kehendak itu, karena kalau tidak dijaga niscaya akan menjadi
perbuatan makziat.
Kalau perbuatan makziat tidak bisa dicegah, ia akan
menjenjadi temanmu sebagai suatu kebiasaan dan adalah sulit manusia
meninggalkan suatu kebiasaan “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar